Prana merupakan energi vital kehidupan atau inti tenaga kehidupan alam semesta.
Prana dalam bahasa Yunani
disebut pneuma, dalam bahasa polinesia disebut mana, dalam bahasa Yahudi
disebut ruah, dalam bahasa Cina disebut ki, dalam bahasa modernnya disebut aura,
artinya sama – sama, yaitu “napas
kehidupan alam semesta”. Inti dari pada itu Manusia dalam kaitannya adalah
bagian daripada mahluk semesta yang ikut andil dalam memanipulasi perolehan
prana untuk mempertahankan kehidupannya.
Prana merupakan inti dari
pada cahaya yang dihasilkan sebuah tenaga (power).
Prana bagi kebanyakan
orang disebut sebagai cahaya yang tak ternampakan (visible night) atau sering
dinamakan bias radiasi.
Prana dalam wujud visible
night sama halnya dalam sifatnya dengan cahaya yang nampak, yaitu memiliki
frekwensi gelombang elektromagnetik yang mengalami pembiasan bila melalui
medium.
Medium hantar daripada
pembiasaan salah satunya adalah sugesti proyeksi seseorang “penyembuh” didalam suatu obyek yang dituju Sedangkan sebagian
medium di alam semesta adalah bumi, matahari, udara, dan air, dimana sebagai
percikan vitalitas prana dalam suatu medium.
TUBUH PRANA (TUBUH KAUSAL –BIOPLASMIK)
Tubuh manusia secara
spirit terdiri dari raga, jiwa dan roh.
Raga dengan persatuan jiwa
dan roh setiap manusia diselubungi oleh selimut tubuh energi bercahaya, yang
disebut tubuh prana atau tubuh bioplasmik (tubuh kausal).
Dari situlah terletak
napas kehidupan manusia.
Selimut energi tubuh
manusia dikatakan hasil persatuan raga dengan jiwa dan roh, karena jiwa /
spirit / pikiran letak penghubung dan menyatukan antara raga dengan roh
manusia.
Tubuh prana atau tubuh
bioplasmik (tubuh kausal) bersemayam di dalam Jiwa manusia sebagai kekuatan
hidup manusia.
Bila Jiwa manusia tidak
terdapat tubuh prana atau tubuh bioplasmik (tubuh kausal) maka Roh akan
memisahkan daripada Raganya, karena energi untuk mempersatukan Roh di dalam
Raga sudah tidak ada, artinya berhentinya kegiatan napas kehidupan manusia atau
mati menjadi jasad.
Konon katanya tubuh prana
atau tubuh bioplasmik (tubuh kausal) memiliki bentuk serupa dengan tubuh raga
manusia, memiliki hidung, mata, telinga ataupun tangan dan kaki yang sama.
Di dalam istilah jawa
disebut kembar kemayan atau saudara kembar, sedangkan di dalam istilah prana
disebut tubuh kembar eterik (eterik- berasal dari kata ether, artinya tubuh
yang tak terjangkau oleh ruang dan waktu, artinya tubuh yang memiliki sifat
tanpa batas).
Apabila tubuh prana atau
tubuh bioplasmik (tubuh kausal) salah satu bagiannya rusak maka tubuh raga di
dalam bagian itu juga rusak, disinilah hukum kepastian daripada penyembuhan
prana.
Tubuh prana atau tubuh
bioplasmik (tubuh kausal) yang bersemayam di dalam jiwa manusia berfungsi
mempersatukan Raga dan Roh, memiliki arti yang tidak sederhana. Jiwa terhubung
di dalam Raga. Raga memiliki kelengkapan organ jasmani berjalan sesuai
tugasnya.
ATOM DI DALAM TUBUH PRANA
Mahluk hidup yang memiliki
kelengkapan tubuh pasti memiliki susunan sel – sel yang teratur bentuk dan
susunannya. Tumbuh- tumbuhan, hewan
memiliki begitu juga
manusia.
Sel – sel merupakan
persyaratan mahluk hidup untuk hidup di dunia Sel – sel mahluk hidup mempunyai
kerangka kerja memproduksi inti energi yaitu, prana. Sel yang hidup akan memancarkan
sinar cahaya dan bergetar. Dari sel – sel mahluk hidup inilah akan di katakan
bahwa inti energi / prana diikat dan di produksi oleh sel – sel tersebut.
Tubuh manusia memiliki
kelengkapan organ dengan segala kegiatannya, terdiri dari, dinding sel,
protoplasma dan nucleus (inti sel), begitu juga dengan tubuh prana.
Di dalam tubuh prana
terdapat persenyawaan dengan zat cair, padat dan gas yaitu molekul yang
terbentuk dari unsur – unsur atom, disebut plasma. Plasma terdiri dari molekul
partikel zat cair, gas dan padat yang telah terionisasi oleh partikel -
partikel atom negatif dan positif.
Bagian daripada partikel –
partikel tersebut adalah elektron, proton dan neutron dengan membawa ion
positif dan negatif. Neutron dan proton terletak pada pusatnya. Pusat daripada
atom adalah nukleus. Nukleus memiliki tenaga pancaran yang sangat besar, karena
muatan negatif dan positif neutron dan proton yang terkandung di dalam nucleus
itu sendiri. Ion - ion positif dan negatif disebut proton dan elektron.
Elektron bertugas
mengelilingi masing - masing nucleus, proton dan neutron secara tidak
beraturan, sesuai jarum jam atau melawan jarum jam. Semakin padat ion – ion
partikel elektron yang terkandung di dalam nucleus, maka semakin besar pula
energi tarik atau tolak yang di dapat.
Daya tarikan antara atom -
atom akan membentuk kumpulan atom yang disebut molekul, dan daya tarik antara
molekul – molekul tersebut, apabila terkumpul maka akan terbentuk Zat, dimana
wujud tubuh prana yang tak terlihat menjadi terlihat oleh kasat mata karena
molekul – molekul tersebut sudah membentuk Zat.
Tersebutnya protoplasma
dan inti sel atau nucleus di dalam tubuh jasmani maupun tubuh prana, merupakan
proses produksi energi prana di dalam tubuh yang dihasilkan oleh sel sel darah
dan diikat olehnya.
Secara fisik perolehan
energi prana tubuh jasmani didistribusikan oleh pembuluh darah dan disalurkan
ke jaringan epitel, jaringan syaraf, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan
tulang.
Sedangkan tubuh prana
secara metafisik didistribusikan oleh aliran ki atau prana lewat simpul2 nadi
arteri dan vena pembuluh darah.
sedangkan di dalam
Akupuntur dikenal titik aliran energi ki di dalam aliran pembuluh darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar