Menurut teori Fisika tenaga atau
energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Di alam ini ada
berbagai macam bentuk energi, antara lain energi cahaya, bunyi, listrik,
magnet, elektromagnetik, kimia, kinetik/gerak, kalor/panas, dan sebagainya.
Energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, melainkan hanya dapat diubah atau dipindah-pindah dari suatu
bentuk ke bentuk energi yang lain.
Energi diubah dengan menggunakan
alat.
Contoh alat
pengubah energi adalah lampu listrik (mengubah energi listrik menjadi cahaya
dan panas), kipas angin (mengubah energi listrik menjadi energi kinetik),
setrika (mengubah energi listrik menjadi energi panas).
Manusia juga merupakan alat pengubah
energi. Para pewaskita (clairvoyant) mengetahui bahwa manusia itu sebenarnya
terdiri atas dua tubuh, yaitu tubuh fisik dan tubuh energi (atau biasa disebut
tubuh bioplasmik). Jadi, manusia terdiri dari dua alat pengubah energi.
Tubuh bioplasmik ini
tampak sama seperti tubuh fisik, yang juga mempunyai anggota tubuh seperti
mata, tangan, mulut, dsb. Oleh karena itu sering juga disebut kembaran eterik.
Tubuh bioplasmik merupakan
energi bercahaya yang menyatu, berhubungan erat dan saling mempengaruhi dengan
tubuh fisik.
Cahaya dari tubuh bioplasmik yang
berpendar meluas keluar, melingkupi tubuh fisik dengan ketebalan rata-rata lima
inci ini, disebut aura dalam.
Sumber energi manusia berasal dari
makanan yang masuk ke dalam tubuh atau energi alam yang diserap oleh tubuh. Ada
dua macam tenaga atau energi yang dihasilkan oleh manusia :
- Tenaga Luar / Tenaga Fisik (Outer Power)
- Tenaga Dalam / Tenaga Metafisik (Inner Power )
Tenaga Luar / Fisik (Outer Power)
adalah
tenaga yang biasa dan langsung dapat kita gunakan sehari-hari untuk
beraktivitas, seperti untuk berjalan, bernafas, mengambil sesuatu, dan
sebagainya. Tenaga fisik ini dihasilkan oleh tubuh fisik.
Tenaga Dalam / Metafisik (Inner
Power)
adalah tenaga yang melingkupi tubuh fisik dan mendukung
keberadaan tenaga fisik. Dalam keadaan biasa, tenaga ini tidak termanfaatkan
secara optimal. Untuk itu, tenaga ini harus dibangkitkan dulu dengan cara
tertentu agar bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Tenaga metafisik dihasilkan oleh
tubuh energi (atau bioplasmik).
Pada berbagai bangsa, tenaga dalam
ini dikenal dengan berbagai nama.
Bahasa Sansekerta menyebutnya prana,
bahasa Ibrani menyebut prana sebagai ruah, Yunani menyebutnya peuma. Di Cina
prana dikenal dengan chi, di Jepang disebut ki, dan orang Polynesia menyebutnya
sebagai mana.
Yogi Ramacharaka mengatakan, prana
adalah nama yang dipakai untuk menunjukkan sebuah prinsip universal yang
merupakan intisari dari semua gerakan, daya atau energi, apakah ia terwujud
dalam bentuk gaya tarik bumi, listrik, perputaran planet atau semua bentuk
kehidupan dari yang paling rumit sampai yang paling sederhana.
Dari berbagai artikel dan literatur,
diperoleh pengertian bahwa tenaga dalam ini adalah energi vital yang mempunyai
potensi besar dalam pengendalian daya hidup. Energi ini mengalir dalam tubuh
makhluk (mikrokosmos) dan alam semesta (makrokosmos) yang terdapat dalam udara,
matahari, dan bumi. Energi ini menembus dimensi ruang dan waktu, serta semua
yang ada di dalamnya.
Berdasarkan kisaran frekuensi dan cara membangkitkannya, tenaga dalam bisa
dibedakan sebagai berikut (dimulai dari frekuensi terendah).
Tenaga
Lower Metafisik / Tenaga Prana
Tenaga ini diperoleh dengan mengatur
jalan nafas, kemudian dengan kekuatan pikiran menyerap tenaga alam dan
menyalurkannya ke bagian tubuh yang dikehendaki atau menyalurkannya kepada
orang/benda lain. tenaga ini dapat dimanfaatkan dengan konsentrasi dan
latihan terus menerus.
Tenaga
Middle Metafisik / Tenaga Nafas
Tenaga ini diperoleh dari latihan
pernafasan atau olah gerak dan pernafasan seimbang ,setelah simpul2 yang ada di
dalam tubuh dibuka.
Latihan pernafasan ini memaksimalkan
pemanfaatan efektivitas udara yang diisap dan mengubahnya menjadi energi yang
tersimpan dalam simpul dan dapat dikeluarkan melalui simpul2 yang diinginkan.
Tenaga
Hiper Metafisik / Tenaga Inti
Tenaga ini diperoleh dari pembukaan
pusat (inti) tenaga dalam tubuh. yang ada dan berpusat di sekitar
dada/perut,karena ada dua jenis ilmu silat pernafasan yang digunakan yaitu
:
1 . yang menggunakan pernafasan dada
.
2 . yang menggunakan pernafasan
perut .
Untuk mengeluarkan / memanfaatkan
energi ini perlu latihan / pengaturan nafas dengan gerak jurus dan
pernafasan seimbang.
Tenaga
Supra Metafisik / Tenaga Spiritual (Tenaga Inti Keimanan)
Tenaga ini berasal dari keimanan
kepada Sang Pencipta yang terdapat di dalam hati nurani yang bersih. Tenaga ini
didapat melalui lelaku khusus untuk pemurnian hati sehingga sadar akan
keberadaan dan kedudukan diri terhadap Tuhan YME dengan kesadaran yang sangat
tinggi. Jika tenaga sudah teraktifkan maka akan tercipta hubungan yang dalam
dengan Sang Pencipta, sehingga kita berfungsi sebagai saluran dari energi /
tenaga Sang Pencipta. Tenaga ini adalah tenaga yang menghidupi alam semesta.
Tingkatan tenaga ini didapat setelah
melalui tahapan-tahapan tenaga sebelumnya.
Selain keempat tingkatan tenaga
dalam di atas, terdapat juga tenaga dalam titipan, yaitu pemanfaatan tenaga
makhluk halus untuk melakukan sesuatu yang menyerupai pemanfaatan tenaga dalam.
Makhluk halus ini berada di
sekitarnya atau di suatu tempat dan siap dipanggil jika diperlukan. Tenaga ini
diperoleh melalui pemberian guru atau mengadakan perjanjian dengan makhluk
halus. Biasanya, ada pantangan-pantangannya agar ilmu ini tidak hilang.
Mary Coddington, seorang pengarang buku In Search of the Healing Energi, mengemukakan ciri tenaga dalam sebagai berikut :
. Mampu menyembuhkan.
. Menembus apa saja.
. Menyertai sinar matahari.
. Mempunyai sifat yang mirip dengan
energi lain, tapi merupakan daya lain bagi dirinya sendiri.
. Bermuatan dan dapat dipantulkan
oleh cermin.
. Dikeluarkan oleh tubuh manusia dan
dapat dideteksi, khususnya dengan ujung jari atau mata,serta telapak tangan .
. Dapat dialirkan melalui media
tertentu, seperti kawat baja dan benang sutera.
. Dapat disimpan dalam benda mati
seperti air dan batu.
. Berfluktuasi dalam kondisi cuaca.
. Dapat dikendalikan oleh pikiran.
Selain itu menurut beberapa guru
besar perguruan tenaga dalam di Indonesia tenaga dapat digunakan untuk:
. bela diri
. meningkatkan kesehatan
. pengobatan / penyembuhan
alternatif bagi diri sendiri maupun orang lain
. mendeteksi kekuatan (getaran) jarak
dekat dan jauh.
. mengirim kekuatan (Transfer Power)
jarak dekat dan jauh
. bertahan dengan menggunakan tenaga
dalam dan lain-lainnya.
Melihat
kekuatan dan manfaat yang sangat besar dari tenaga dalam tersebut, maka Kami
ingin menyebarkan kekuatan dan manfaat tersebut untuk orang-orang yang
membutuhkan, karena sebaik-baik ilmu adalah ilmu yang bermanfaat bagi orang
banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar