Ketua Umum Jurus Setia Prana
Kata
kunci dalam JSP adalah 4 “O” yaitu Olah Rasa, Olah Cipta, Olah Raga dan Olah
Jiwa. Apabila kita memahami lebih
mendalam makna kata kunci
tersebut, kita akan mengetahui betapa maha dasyatnya empat kata kunci itu.
Secara mendalam akan menunjukkan pada kita bahwa kata kunci tersebut mempunyai
sinkronisasi yang luar biasa dan sangat…. Sangat…. Signifikan dengan apa yang
dinamakan kehidupan. Hal ini menunjukkan pada kita bahwa keempat kata kunci itu
merupakan hasil pemikiran dan pemahaman yang sangat luar biasa dari seorang
Guru Besar JSP dalam upaya pedayagunaan anggotanya. Mari kita simak makna yang
terkandung dalam kata kunci Jurus Setia Prana
1. Olah Rasa,
bagaimana kita harus mempunyai
kepekaan perasaan kita terhadap setiap kehidupan kita. Bagaimana kita selalu
menggunakan hati dalam segala tindakan yang akan kita ambil agar kita tidak
menyakiti orang lain. Bukankah Allah (Sang Pencipta) telah menekankan baik
buruknya manusia terletak pada segumpal daging dalam tubuhnya yaitu hati.
2. Olah Cipta,
dimana kita harus selalu
berkonsentrasi dengan menciptakan sesuatu yang berguna, artinya kita harus
menggunakan akal pikiran kita dan selalu focus dalam melakukan kegiatan dan
atau pekerjaan yang kita jalani. Bukankah kita sebagai manusia di beri
kelebihan akal/otak oleh-Nya.
dimana kita harus selalu berlatih
gerak untuk kesehatan kita, artinya menunjukkan pada kita bahwa sebagai manusia
yang telah diberikan kemulyaan jangan berdiam diri melain harus selalu berusaha
untuk menjalani kehidupan ini. Jangan berputus asa, yakinlah bahwa segala
sesuatu pasti ada jalan keluarnya. dimana setiap gerak jurus harus seirama dan
sesuai dengan urutannya.
Artinya bahwa kita harus
mempunyai rencana dalam mengarungi kehidupan ini secara baik dan benar.
Berperilakulah sesuai dengan yang kita rencanakan secara dinamis tidak kaku
tetapi fleksibel dan bias menempatkan diri dalam keadaan dan situasi apapun
dimanapun berada.
4 . Olah Jiwa.(Ibadah)
adalah ibadah ,agar kita selalu ingat sama yang diatas
karena segala kemampuan yang kita miliki dari hasil olah gerak dan pernapasan
seimbang Jurus Setia Prana adalah kemampuan yang diberikan Allah SWT untuk itu
kita tidak boleh melupakan Ibadah kepadanya ,agar kita diberikan
kesehatan,keselamatan dan Ilmu yang sangat bermanfaat bagi menolong sesama .
Mari kita tarik kesimpulan, kita sebagai bagian dalam Perguruan Silat Kesehatan
Jurus Setia Prana bisa memahami dan mengerti arah yang akan di tuju oleh Guru
Besar yaitu :
- “GUNAKANLAH HATI DAN PERASAAN YANG DILANDASI OLEH AKAL
PIKIRAN DALAM SETIAP GERAK DAN
LANGKAH KITA DENGAN PERENCANAAN YANG MATANG
DALAM MENJALANKAN KEHIDUPAN AGAR BERGUNA BAGI DIRI KITA DAN ORANG LAIN” -
Kalau saya hubungkan dengan sebuah pepatah maka secara
sederhana akan menunjukkan pada kita bahwa “ Memang baik jadi orang penting
tetapi jauh lebih
penting kalau kita berbuat baik”. Pesan yang
disampaikan itu diimplementasikan pada setiap jurus inti sebagai jurus dasar di
Jurus Setia Prana.
1. Jurus Satu
menunjukkan pada kita bahwa kita harus menahan diri
dari sifat tamak dan serakah.
2. Jurus Dua,
menunjukkan pada kita bahwa kita harus selalu
melakukan dan menjaga hubungan secara horizontal atau antar manusia (habblum
minannas).
3. Jurus Tiga,
menunjukkan pada kita bahwa kita harus selalu
melakukan hubungan secara vertical atau selalu mengingat Sang Pencipta.
4. Jurus Empat,
menunjukkan pada kita bahwa kita harus selalu ingat
asal kita dan bersyukur dengan apa yang telah kita miliki karena keseimbangan
hidup itu adalah rasa syukur.
5. Jurus lima,
menunjukkan pada kita bahwa kita tidak boleh sombong
dan minder, ingatlah di atas langit masih ada langit di bawah tanah masih ada
tanah.
6. Jurus Enam,
menunjukkan pada kita bahwa kita harus selalu rukun
dalam bermasyarakat tidak boleh sikut kanan dan kiri.
7. Jurus Tujuh,
menunjukkan pada kita bahwa kita harus dapat hidup
mandiri.
8. Jurus Delapan,
menunjukkan pada kita untuk menghadapi setiap
tantangan dan hambatan. Hidup penuh resiko dan resiko itu harus kita hantam
agar kita bisa menatap masa depan.
9. Jurus Sembilan,
menunjukkan pada kita jangan selalu melihat ke
belakang, jadikanlah pengalaman untuk melangkah ke depan.
10. Jurus sepuluh,
menunjukkan pada kita bahwa suatu saat kita tidak lagi
mempunyai nafas.
11. Jurus Sebelas,
menunjukkan pada kita bahwa semua yang ada di dunia
ini akan kembali ke pada-Nya.
12.
Jurus Dua Belas,
(Jurus
Penyembuhan), menunjukkan pada kita bahwa kita akan sehat kalau kita melakukan
keseimbangan antara hubungan dengan manusia dan hubungan dengan Sang Pencipta.
Mari kita simpulkan :
1. Bahwa keselamatan dan kesehatan itu ada apabila kita selalu menjaga keseimbangan dalam hidup dengan alam, sesame manusia, dan Allah Sang Pencipta.
Mari kita simpulkan :
1. Bahwa keselamatan dan kesehatan itu ada apabila kita selalu menjaga keseimbangan dalam hidup dengan alam, sesame manusia, dan Allah Sang Pencipta.
2.
Untuk mencapai keseimbangan hidup kita harus menjaga diri kita dari sifat
tamak, iri dan dengki, buanglah perasaan sombong dan perasaan minder dalam diri
kita.
3.
Jadikanlah pengalaman sebagai penguat motivasi kita untuk melangkah ke depan
menatap masa depan dengan kemandirian dan tidak menjadi benalu bagi orang lain.
4.
Optimislah menjalani hidup ini karena kita tahu dari mana kita berasal, untuk
apa kita ada, dan akan kemana kita kelak. Demikianlah yang mungkin bisa kita
simak dan renungkan dari setiap makna jurus dalam perguruan kita. Mudah-mudahan
dapat menjadi bahan renungan kita untuk berbuat yang terbaik bagi diri kita,
keluarga, sesama, Bangsa, Negara dan Agama.
ORANG YANG BERLATIH DAN MEMPUNYAI TENAGA DALAM TIDAK MUDAH SAKIT, WHY????? KENAPA??????
Coba simak uraian berikut
Secara ilmiah, darah manusia tersusun dari atom oksigen (02) dan atom besi (Fe). Pada waktu bernafas biasa, oksigen jumlahnya berlimpah dalam paru-paru dan molekul darah dengan mudah menyerapnya tanpa melakukan pengaturan apa-apa. Tetapi sewaktu nafas ditahan, cadangan oksigen dalam paru-paru secara berangsur-angsur berkurang diserap oleh darah yang terus mengalir. Supaya tetap mendapatkan kadar oksigen sejumlah yang diperlukan, molekul darah (hemoglobin) mengatur diri “berbaris” secara serial dengan urutan:
atom besi (Fe) -- rantai protein -- atom besi (Fe) -- rantai protein, dan seterusnya.
Akibatnya, darah di dalam pembuluh darah akan membentuk barisan simetris. Posisi ini akan memudahkan proses pengikatan oksigen dan oksidasi.
Atom besi bersifat paramagnetik dan ferromagnetik.
NAH dalam hemoglobin yang tersusun simetris tadi, membuat darah menjadi bersifat magnetik teratur atau disebut terpolarisasi magnetik.
Akibat yang ditimbulkan apabila hemogloin terpolarisasi magnetik akan menjadikan :
1. Darah yang molekulnya teratur karena terpolarisasi, akan mudah dioksidasi dan dibersihkan dari sel-sel asing serta sel-sel organ tubuh yang rusak akan mudah dibangun kembali dengan sari makanan yang dibawa oleh darah. Ini berarti lancarnya metabolisme.
Darah yang tidak terpolarisasi, susunannya tidak teratur dan disela-selanya sering bersarang sel-sel asing, bakteri, dan virus sehingga
sukar
dioksidasi inilah yang menjadi orang sakit.
2. Debu elektrostatik dari luar tubuh, terutama debu virus atau kuman penyakit akan terlempar sebelum menyentuh tubuh, karena ditolak oleh medan magnet tubuh.
Begitulah penjelasan ilmiahnya, semoga menjadi pengetahuan bagi anggota Jurus Setia Prana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar