Selasa, 31 Maret 2015

MAKNA DARI JURUS INTI SETIA PRANA

Oleh  :Ario Purdianto SE,MM  
Ketua Umum Jurus Setia Prana

Kata kunci dalam JSP adalah 4 “O” yaitu Olah Rasa, Olah Cipta, Olah Raga dan Olah Jiwa. Apabila kita memahami lebih
mendalam makna kata kunci tersebut, kita akan mengetahui betapa maha dasyatnya empat kata kunci itu. Secara mendalam akan menunjukkan pada kita bahwa kata kunci tersebut mempunyai sinkronisasi yang luar biasa dan sangat…. Sangat…. Signifikan dengan apa yang dinamakan kehidupan. Hal ini menunjukkan pada kita bahwa keempat kata kunci itu merupakan hasil pemikiran dan pemahaman yang sangat luar biasa dari seorang Guru Besar JSP dalam upaya pedayagunaan anggotanya. Mari kita simak makna yang terkandung dalam kata kunci Jurus Setia Prana 

1. Olah Rasa
bagaimana kita harus mempunyai kepekaan perasaan kita terhadap setiap kehidupan kita. Bagaimana kita selalu menggunakan hati dalam segala tindakan yang akan kita ambil agar kita tidak menyakiti orang lain. Bukankah Allah (Sang Pencipta) telah menekankan baik buruknya manusia terletak pada segumpal daging dalam tubuhnya yaitu hati. 

2. Olah Cipta
dimana kita harus selalu berkonsentrasi dengan menciptakan sesuatu yang berguna, artinya kita harus menggunakan akal pikiran kita dan selalu focus dalam melakukan kegiatan dan atau pekerjaan yang kita jalani. Bukankah kita sebagai manusia di beri kelebihan akal/otak oleh-Nya. 

3. Olah Raga (olah gerak), 
dimana kita harus selalu berlatih gerak untuk kesehatan kita, artinya menunjukkan pada kita bahwa sebagai manusia yang telah diberikan kemulyaan jangan berdiam diri melain harus selalu berusaha untuk menjalani kehidupan ini. Jangan berputus asa, yakinlah bahwa segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya. dimana setiap gerak jurus harus seirama dan sesuai dengan urutannya. 
Artinya bahwa kita harus mempunyai rencana dalam mengarungi kehidupan ini secara baik dan benar. Berperilakulah sesuai dengan yang kita rencanakan secara dinamis tidak kaku tetapi fleksibel dan bias menempatkan diri dalam keadaan dan situasi apapun dimanapun berada. 

4 . Olah Jiwa.(Ibadah)
adalah ibadah ,agar kita selalu ingat sama yang diatas karena segala kemampuan yang kita miliki dari hasil olah gerak dan pernapasan seimbang Jurus Setia Prana adalah kemampuan yang diberikan Allah SWT untuk itu kita tidak boleh melupakan Ibadah kepadanya ,agar kita diberikan kesehatan,keselamatan dan Ilmu yang sangat bermanfaat bagi menolong sesama . Mari kita tarik kesimpulan, kita sebagai bagian dalam Perguruan Silat Kesehatan Jurus Setia Prana bisa memahami dan mengerti arah yang akan di tuju oleh Guru Besar yaitu : 
 
“GUNAKANLAH HATI DAN PERASAAN YANG DILANDASI OLEH AKAL PIKIRAN DALAM SETIAP GERAK DAN   
 LANGKAH KITA DENGAN PERENCANAAN YANG MATANG DALAM MENJALANKAN KEHIDUPAN AGAR BERGUNA BAGI DIRI KITA DAN ORANG LAIN”  -

Kalau saya hubungkan dengan sebuah pepatah maka secara sederhana akan menunjukkan pada kita bahwa “ Memang baik jadi orang penting tetapi jauh lebih
penting kalau kita berbuat baik”. Pesan yang disampaikan itu diimplementasikan pada setiap jurus inti sebagai jurus dasar di Jurus Setia Prana. 

1. Jurus Satu
menunjukkan pada kita bahwa kita harus menahan diri dari sifat tamak dan serakah. 

2. Jurus Dua,
 menunjukkan pada kita bahwa kita harus selalu melakukan dan menjaga hubungan secara horizontal atau antar manusia (habblum minannas). 

3. Jurus Tiga, 
menunjukkan pada kita bahwa kita harus selalu melakukan hubungan secara vertical atau selalu mengingat Sang Pencipta. 

4. Jurus Empat, 
menunjukkan pada kita bahwa kita harus selalu ingat asal kita dan bersyukur dengan apa yang telah kita miliki karena keseimbangan hidup itu adalah rasa syukur. 

5. Jurus lima, 
menunjukkan pada kita bahwa kita tidak boleh sombong dan minder, ingatlah di atas langit masih ada langit di bawah tanah masih ada tanah. 

6. Jurus Enam, 
menunjukkan pada kita bahwa kita harus selalu rukun dalam bermasyarakat tidak boleh sikut kanan dan kiri. 

7. Jurus Tujuh, 
menunjukkan pada kita bahwa kita harus dapat hidup mandiri. 

8. Jurus Delapan, 
menunjukkan pada kita untuk menghadapi setiap tantangan dan hambatan. Hidup penuh resiko dan resiko itu harus kita hantam agar kita bisa menatap masa depan. 

9. Jurus Sembilan, 
menunjukkan pada kita jangan selalu melihat ke belakang, jadikanlah pengalaman untuk melangkah ke depan. 

10. Jurus sepuluh,
menunjukkan pada kita bahwa suatu saat kita tidak lagi mempunyai nafas.      
                     
11. Jurus Sebelas, 
menunjukkan pada kita bahwa semua yang ada di dunia ini akan kembali ke pada-Nya. 


12. Jurus Dua Belas,
(Jurus Penyembuhan), menunjukkan pada kita bahwa kita akan sehat kalau kita melakukan keseimbangan antara hubungan dengan manusia dan hubungan dengan Sang Pencipta.

Mari kita simpulkan :  

1. Bahwa keselamatan dan kesehatan itu ada apabila kita selalu menjaga keseimbangan dalam hidup dengan alam, sesame manusia, dan Allah Sang Pencipta.
2. Untuk mencapai keseimbangan hidup kita harus menjaga diri kita dari sifat tamak, iri dan dengki, buanglah perasaan sombong dan perasaan minder dalam diri kita.
3. Jadikanlah pengalaman sebagai penguat motivasi kita untuk melangkah ke depan menatap masa depan dengan kemandirian dan tidak menjadi benalu bagi orang lain.
4. Optimislah menjalani hidup ini karena kita tahu dari mana kita berasal, untuk apa kita ada, dan akan kemana kita kelak. Demikianlah yang mungkin bisa kita simak dan renungkan dari setiap makna jurus dalam perguruan kita. Mudah-mudahan dapat menjadi bahan renungan kita untuk berbuat yang terbaik bagi diri kita, keluarga, sesama, Bangsa, Negara dan Agama. 

BUKAN SESUATU YANG ANEH, DAPAT DIBUKTIKAN SECARA ILMIAH
ORANG YANG BERLATIH DAN MEMPUNYAI TENAGA DALAM TIDAK MUDAH SAKIT, WHY????? KENAPA??????
 
Coba simak uraian berikut
 
Secara ilmiah, darah manusia tersusun dari atom oksigen (02) dan atom besi (Fe). Pada waktu bernafas biasa, oksigen jumlahnya berlimpah dalam paru-paru dan molekul darah dengan mudah menyerapnya tanpa melakukan pengaturan apa-apa. Tetapi sewaktu nafas ditahan, cadangan oksigen dalam paru-paru secara berangsur-angsur berkurang diserap oleh darah yang terus mengalir. Supaya tetap mendapatkan kadar oksigen sejumlah yang diperlukan, molekul darah (hemoglobin) mengatur diri “berbaris” secara serial dengan urutan:
atom besi (Fe) -- rantai protein -- atom besi (Fe) -- rantai protein, dan seterusnya.
Akibatnya, darah di dalam pembuluh darah akan membentuk barisan simetris. Posisi ini akan memudahkan proses pengikatan oksigen dan oksidasi. 
Atom besi bersifat paramagnetik dan ferromagnetik. 
NAH dalam hemoglobin yang tersusun simetris tadi, membuat darah menjadi bersifat magnetik teratur atau disebut terpolarisasi magnetik.
Akibat yang ditimbulkan apabila hemogloin terpolarisasi magnetik akan menjadikan :

1. Darah yang molekulnya teratur karena terpolarisasi, akan mudah dioksidasi dan dibersihkan dari sel-sel asing serta sel-sel organ tubuh yang rusak akan mudah dibangun kembali dengan sari makanan yang dibawa oleh darah. Ini berarti lancarnya metabolisme. 
Darah yang tidak terpolarisasi, susunannya tidak teratur dan disela-selanya sering bersarang sel-sel asing, bakteri, dan virus sehingga
sukar dioksidasi inilah yang menjadi orang sakit.

2. Debu elektrostatik dari luar tubuh, terutama debu virus atau kuman penyakit akan terlempar sebelum menyentuh tubuh, karena ditolak oleh medan magnet tubuh.
Begitulah penjelasan ilmiahnya, semoga menjadi pengetahuan bagi anggota Jurus Setia Prana


Tidak ada komentar:

Posting Komentar