Otak memilih Energi
Otak manusia diakui
sebagai struktur biologi yang paling canggih yang dikenal di manapun di bumi.
Terletak di dalam tengkorak, otak merupakan organ terlindung paling baik di
seluruh tubuh Anda dan menikmati prioritas tertinggi dalam hal pembagian darah,
oksigen, dan zat-zat hara. Otak ini melayang dalam medium zat cair yang
bersirkulasi dan betul-betul mengapung di dalam sebuah cangkang tahan guncang.
Paul Thomas dalam Advanced
Psycho Cybernetics and Psychofeedback menjelaskan bahwa otak manusia sangat
padat.
Beratnya hanya sekitar
1400 gram untuk pria dewasa dan 1275 untuk wanita.
Otak hanya membutuhkan
1/10 volt listrik untuk dapat bekerja efisien, namun otak terdiri dari puluhan
miliar sel saraf.
Otak membuat komputer
paling canggih pun jauh ketinggalan dalam hal kemampuannya yang betul-betul
menakjubkan.
Jaringan interkoneksi
(yang disebut sinaps-sinaps) antara milyaran sel-sel saraf (neuron) di otak
secara potensial sanggup memproses kepingan informasi dengan cara-cara yang
jumlahnya setara dengan 2 sampai 10
pangkat 13, ini merupakan
angka yang jauh lebih besar daripada jumlah seluruh atom di alam semesta.
Namun otak manusia
demikian rapi susunannya sehingga bahkan untuk mendekati kemampuan semacam itu,
sebuah komputer modern sekurang-kurangnya harus 10.000 kali lebih besar
daripada rata-rata otak.
Fungsi utama otak adalah
mengendalikan semua kerja tubuh dan merancang tubuh itu sendiri. Bagian bawah
struktur, dikenal sebagai batang otak, bersatu dengan sumsum tulang belakang
untuk membentuk sistem saraf pusat, yang berhubungan dengan semua bagian tubuh.
Maka setiap kegiatan otak akan mempengaruhi setiap sel dalam tubuh baik
langsung maupun tidak langsung, melalui jaringan syaraf luas yang ada di
seluruh jaringan tubuh .
Kalau kita pergi ke rumah
sakit, laboratium, atau ke pusat-pusat penelititan fungsi otak manusia, maka
kita bisa menemui EEG atau
electroencephalogram dan
Brain Mapping.
Kedua alat tersebut
digunakan untuk mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain
Mapping hanya memeriksa secara fisik. Untuk mengetahui adanya gangguan,
kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya pembulu darah
otak, benturan pada kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran,
frekwensi, sinyal atau gelombang otak yang kemudian dikelompokkan kedalam
beberapa kondisi kesadaran.
Getaran atau frekwensi
adalah jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz (hertz).
Berdasarkan riset selama
bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda
untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik,
dan sebagainya. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak)
sependapat bawah gelombang otak berkaitan dengan kondisi pikiran.
Saya akan jelaskan satu
per satu tentang jenis-jenis frekwensi gelombang otak dan pengaruhnya terhadap
kondisi otak manusia.
BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19
hz)
Gelombang Beta Merupakan
gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang
terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan
Anda sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda. Gelombang
beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang
merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang
juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~
15 hz).
Sensori Motor Rhytm (12 hz - 16 hz)
Gelombang Sensori Motor
Rhytm SMR sebenarnya masih masuk
kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru
dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita
epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism
ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di
atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap
penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa
menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik
neurofeedback
ALPHA ( 8 hz - 12 hz )
Gelombang AlphaAdalah
gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau
mulai istirahat dengan tanda-tanda mata
mulai menutup atau mulai
mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa
peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh
para pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya.
Orang yang memulai
meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha.
Frekwensi alpha 8 -12 hz ,
merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda
bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau
jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas
gelombang alpha pada saat Anda bermimpi.
THETA ( 4 hz - 8 hz )
Gelombang Theta Adalah
gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau
sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang
yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan gelombang otak ini
saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan
khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga
menghasilkan gelombang otak theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan
energinya kepada orang lain.
Bayi dan balita rata-rata
tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu
dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta
adalah gelombang pikiran bawah sadar.
Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya.
Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya.
Gelombang otak ini juga
menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain
mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat
seru. Pernahkah Anda mendengar berita kecelakaan yang menewaskan banyak korban,
tapi keajaiban terjadi di situ? Di beritakan seorang anak bayi selamat dari
kecelakaan maut tersebut.
Gelombang otak theta juga
dikenal sebagai "gelombang
ajaib",karena berkaitan dengan kekuatan psikis.
Berdasarkan penyelidikan
para ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran,
kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak orang.
Namun ada keanehan,
beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir
setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan
terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta.
Anda mungkin pernah
mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual agama. Dengan
dasar inilah "GOD SPOT"ditemukan.
Delta (0.5 hz - 4 hz)
Gelombang Delta Adalah
gelombang otak yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah,
yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur
lelap, tanpa mimpi. Fase Delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran.
Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan,
dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap.
Schumann Resonance (7.83
hz) Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83 Hz yang
juga masuk dalam kelompok gelombang theta.
Seseorang yang otaknya
mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi ini memiliki kemampuan
supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena psikis lainnya.
Anak indigo, yaitu anak
super cerdas yang biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga
bisa memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan.
Penemuan baru dibidang
frekwensi dan gelombang otak manusia oleh Dr. Jeffrey D. Thompson dari
Neuroacoustic Research, bahwa masih ada
gelombang dan frekwensi
lain dibawah Delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang juga
sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan supranatural,
seperti pada gelombang theta diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar