Teramati bahwa seseorang
mempelajari tenaga dalam melalui ilmu pernafasan mendapatkan kemanfaatan
kesehatan jasmani, mempunyai kemampuan tertentu dan bagi yang peka mengalami
dorongan putaran fisik.
Berdasarkan pengetahuan
tentang bagaimana cara bernafas dan gejala-gejalanya, disimpulkan bahwa terjadi
perubahan/penguatan sifat fisis tertentu pada tubuh manusia. Dari fenomena pada
orang yang peka yaitu selalu mengalami gerak mekanik, sedangkan dari luar
tubuhnya tidak ada sentuhan fisik dari orang atau benda lain. Di luar tubuh
manusia terdapat medan magnet bumi. Interaksi mekanik terjadi pada tubuh jika
tubuh berfungsi sebagai dipol magnet yang dapat dipengaruhi oleh medan magnet
bumi. Ini dapat terjadi jika di dalam tubuh terdapat proses magnetisasi.
Satu-satunya zat tubuh yang dapat memagnetisasikan dirinya adalah darah, karena
mengandung atom besi (Fe) dan Oksigen (O2) yang bersifat ferromagnetik dan
paramagnetik.
Demikianlah analisis pada
tulisan ini didasarkan pada prinsip-prinsip fisika, khususnya medan magnet dan
elektromagnet beserta aspek-aspeknya. Disamping itu dikemukakan pula hasil
empirik dari karunia Allah kepada manusia yaitu kekuatan pikir (power of mind).
Berikut (bagi yang
berminat mempelajari) adalah pengertian dasar hukum-hukum alam tentang fisika
magnet.
Hukum Biot Savart :
Arus listrik akan menghasilkan
medan magnet imbasan. arah medan magnet memenuhi aturan putaran pembuka gabus
yang arah majunya searah dengan arus listrik tersebut suatu dipol magnet elementer dihasilkan oleh
arus melingkar .
Gaya magnet pada partikel bermuatan listrik
yang bergerak.
Muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet akan mendapat gaya magnet yang tegak lurus pada bidang yang dibuat oleh arah medan magnet, dan arah kecepatan partikel bermuatan tersebut, serta arahnya sesuai dengan majunya pembuka gabus yang diputar dari arah kecepatan ke arah medan magnet .
1 .GAYA MAGNET PADA DIPOL MAGNET.
Jika arah medan magnet
adalah arah utara (U), sedangkan arah dipol magnet adalah Kutub Utara (KU), dan
Kutub Selatan (KS), maka U akan menolak KU dan U akan menarik KS. Sebagai
akibatnya dipol akan terputar jika kemudian KS ke arah U dan KU berlawanan
dengan U, maka dipol tersebut akan tertarik oleh medan). Prinsip inilah yang
menerangkan seseorang yang peka akan pengaruh medan magnet akan terdorong dan
atau terputar.
Jika arus listrik yang
dimaksud adalah arus yang berubah-ubah atau bolak-balik, maka akan dihasilkan
medan magnet yang berubah-ubah atau bolak-balik.
Dalam keadaan ini medan
magnet tersebut menjadi medan magnet elektromagnetik karena menghasilkan imbas
arus listrik yang berubah-ubah pula.
Pengertian dasar medan
magnet / electromagnet
2 . PERAN DARAH DALAM PERNAFASAN
Pernafasan adalah
mekanisme aliran material dari luar dan dalam tubuh makhluk hidup dimana
melalui aliran terjadi penyerapan zat-zat penting
dari luar oleh tubuh
makhluk, sehingga keberlangsungan hidup terjadi. Oleh karenanya bagi manusia
(sebagai makhluk hidup ) melakukan olah nafas dengan baik adalh dalam upaya
memelihara keberlangsungan hidup.
Olah raga kebugaran
(aerobik) adalah olah raga latihan otot-otot, sedemikian terjadi irama lambat
dan cepat dari proses pernafasan, sehingga terjadi penyerapan udara dan oksigen
semaksimal mungkin. Oleh karenanya, aerobik sangat dianjurkan oleh ahli
kesehatan untuk memelihara kesehatan sebagai upaya memelihara keberlangsungan
hidup.
Dalam latihan pernafasan
di perguruan jurus setia prana terjadi proses penyerapan udara dan ditahan di
dalam paru-paru, secara hampir bersamaan kontraksi tenaga didalam dada
diarahkan keperut atau ulu hati atau kedalam
perut bawah .
Nafas ditahan beberapa
lama atau beberapa saat tertentu kemudian dilepaskan, demikian seterusnya.
Perlu diketahui bahwa
dalam pernafasan manusia, ketika udara di dalam paru-paru, terjadi penyerapan
oksigen (O2) oleh darah, secara bersamaan darah melepas beberapa fasa gas
seperti (CO2).
Setelah menyerap oksigen,
darah dikatakan sebagai darah bersih, sedangkan sebelum menyerap oksigen
disebut sebagai darah kotor.
Dalam pernafasan biasa
(termasuk ketika aerobik) terjadi berlimpahnya oksigen di paru-paru karena
setiap saat terjadi aliran oksigen masuk ketika penarikan nafas.
Oleh karenanya darah
(molekul darah) dengan mudahnya menyerap oksigen tanpa molekul-molekulnya
melakukan suatau pengaturan diri.
Pada saat itu kita menahan
nafas Jurus 1dan 10 , maka cadangan oksigen di dalam paru-paru secara
berangsur-angsur diserap oleh darah yang terus mengalir, maka agar tiap molekul
darah mendapatkan oksigen menurut jumlah yang sesuai, molekul darah perlu
melakukan pengaturan, agar terjadi keseimbangan yang stabil.
Untuk itu perlu dipelajari
sedikit tentang struktur molekul darah, sehingga pengaturan tersebut dapat
diperkirakan dan diyakini terjadi.
Komponen pembentuk darah
dalam penyerapan oksigen adalah molekul hemoglobin (butiran darah).
Hemoglobin adalah
merupakan rantai protein yang mengandung atom besi (Fe) melalui ikatan
tertentu, atom besi ini berfungsi dalam mengikat oksigen yang diserap oleh
darah ketika melalui paru-paru dan melepasnya di sel-sel organ tubuh.
Dari pelajaran bahan bacaan
ilmiah biologi, struktur molekul hemoglobin bukanlah suatu struktur bulat
dimana pusat massa di pusat molekul, tetapi merupakan suatau struktur memanjang
dimana atom besi terpisah dengan rantai protein.
Kembali ke masalah
pengaturan, maka dalam keadaan cadangan oksigen terbatas (nafas ditahan) darah
akan mengambil posisi serial (berbaris) dengan urutan : atom besi – rantai
protein – atom besi – rantai protein – dst.
Sebagai akibatnya darah
dalam pembuluh darah akan membentuk barisan simetris, demikian juga posisi
simetris dari pengikatan oksigen dalam darah. Posisi ini akan memudahkan proses
pengikatan oksigen dan melepaskan oksigen (oksidasi), berarti akan terjadi
kelancaran metabolisme penggantian sel-sel yang rusak.
Proses melepas dan menarik
nafas secara perlahan tidak mengganggu stabilitas keteraturan itu.
Atom besi (Fe) adalah
merupakan unsur transisi yang merupakan atom yang mempunyai sifat magnetik,
dari yang sifat paramagnetik (bersifat magnetik karena adanya kesearahan spin
elektron di kulit atom terluar secara
sederhana) sampai ke sifat
ferromagnetik (sangat magnetik, seperti pada molekul besi).
Berkaitan dengan
pengertian ini maka molekul hemoglobin yang teratur mengakibatkan darah
bersifat magnetik teratur atau bersifat terpolarisasi magnetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar